ISTIGHOSAH KUBRO SHOLAWAT ADRIKNI

0 Comments

MALAM 10 MUHARROM 1447 H

Istighosah Kubro Sholawat Adrikni: Tradisi Spiritualitas Tahunan Pesantren Balerante di Malam 10 Muharrom

Malam 10 Muharrom 1447 / 5 Juli 2025, suasana Pesantren Balerante berubah menjadi lautan cahaya dan zikir. Ribuan jamaah dari berbagai penjuru datang untuk mengikuti Istighosah Kubro Sholawat Adrikni, sebuah tradisi spiritual tahunan yang telah menjadi ikon keberkahan dan kekuatan doa bersama di wilayah Cirebon dan sekitarnya.

Acara ini bukan hanya seremonial, namun sebuah momentum mendalam untuk merenungi makna Asyura, memohon keselamatan, serta memperkuat ikatan ruhani kepada Allah SWT melalui lantunan Sholawat Adrikni, sebuah sholawat yang dikenal sebagai permohonan pertolongan ilahiah di saat-saat genting dan penuh harap.

Susunan Acara Istighosah Kubro

  • Pembacaan Istighosah Kubro: Pembacaan istighosah doa bersama.
  • Sholawat Adrikni Berulang: Pembacaan Sholawat Adrikni dibaca bersama diulang secara massal, sebagai bentuk pengharapan besar akan pertolongan Allah .
  • Tausiyah Spiritual: pengarahan dan nasihat terkait makna Muharram dan refleksi diri.
  • Doa Penutup: dipimpin oleh KH. Muhammad Faqieh Jauhar.

Keistimewaan Malam Ini

  • Momen spiritual tertinggi di Tahun Baru Hijriyah, dengan nilai taubat dan memperbaharui tekad.
  • Penghimpunan jamaah besar dari berbagai daerah menjadikannya momen kebersamaan spiritual yang istiqamah.
  • Pimpinan dzikir berotoritas: dipimpin langsung KH. Muhammad Faqieh Jauhar, yang memiliki garis spiritual kuat dalam Thariqah Syattariyah serta Pengasuh Pondok Pesantren Riyadhoh786 dan Pesantren Al-Jauhariyah Balerante Palimanan Cirebon.
  • Sholawat Adrikni yang dibumikan sebagai doa inti, memberikan energi spiritual dan kekhusyukan luar biasa.

Makna dan Tujuan Acara

Istighosah Kubro ini bertujuan sebagai sarana:

  • Memperkuat spiritualitas umat Islam melalui doa bersama.
  • Membangun solidaritas umat, khususnya di kalangan santri, alumni, dan masyarakat sekitar.
  • Memperingati 10 Muharrom (Asyura) sebagai hari penting dalam kalender Islam, yang penuh dengan nilai sejarah dan keutamaan ibadah.

Dalam istighosah ini, para peserta bersama-sama membaca Sholawat Adrikni secara khusyuk, diselingi dengan pembacaan dzikir dan doa-doa warisan para ulama, serta tausiyah dari para kiai dan tokoh agama. Atmosfer malam tersebut menjadi sangat sakral dan menggugah hati.

Makna di Balik Malam 10 Muharrom

Malam 10 Muharrom, atau yang lebih dikenal sebagai malam Asyura, memiliki nilai historis dan spiritual yang tinggi dalam Islam. Pada malam ini, banyak peristiwa besar terjadi dalam sejarah para nabi, seperti selamatnya Nabi Musa AS dari kejaran Fir’aun, diterimanya taubat Nabi Adam AS, hingga keluarnya Nabi Yunus AS dari perut ikan. Oleh karena itu, umat Islam menjadikan malam ini sebagai waktu yang penuh berkah untuk berdoa, bermuhasabah, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Sholawat Adrikni: Seruan Minta Pertolongan

Salah satu ciri khas acara ini adalah pembacaan Sholawat Adrikni, sebuah sholawat penuh pengharapan yang secara harfiah berarti “tolonglah aku”. Lantunan sholawat ini disampaikan dengan khusyuk dan penuh harap, sebagai bentuk permohonan kepada Rasulullah SAW agar memberikan syafaat dan pertolongan kepada umat yang sedang menghadapi berbagai ujian hidup.

Pesantren Sebagai Pusat Spiritualitas Masyarakat

Pesantren Balerante menjadikan acara ini sebagai salah satu puncak kegiatan tahunan, menegaskan peran pesantren bukan hanya sebagai pusat pendidikan, tetapi juga sebagai sumber spiritual masyarakat. Banyak jamaah merasa mendapatkan ketenangan, keberkahan, bahkan jawaban atas doa-doa mereka setelah menghadiri acara ini.

Tak hanya kalangan pesantren, tokoh masyarakat, pejabat, ulama, dan warga umum pun antusias hadir. Bahkan, sejumlah alumni dari luar kota secara khusus pulang untuk mengikuti malam penuh berkah ini.

Kebersamaan dalam Nuansa Tradisi Islam Nusantara

Istighosah Kubro ini juga menjadi ajang melestarikan tradisi Islam Nusantara, dengan nuansa budaya lokal yang kental. Prosesi pembukaan diawali dengan pembacaan burdah, barzanji, atau hadrah, kemudian dilanjutkan dengan dzikir berjamaah dan puncaknya adalah lantunan Sholawat Adrikni bersama.

Setiap tahunnya, acara ini ditutup dengan doa bersama untuk keselamatan bangsa, umat Islam, dan khususnya para santri serta masyarakat sekitar. Banyak yang membawa air minum dan benda-benda pribadi untuk ikut didoakan dalam majelis ini.

Penutup

Istighosah Kubro Sholawat Adrikni pada malam 10 Muharrom 1447 / 5 Juli 2025 bukan sekadar acara tahunan, tetapi merupakan manifestasi kekuatan iman, harapan, dan persatuan umat. Pesantren Balerante melalui tradisi ini berhasil menjaga warisan spiritual yang hidup dan menyentuh hati, mengajak umat Islam untuk selalu berharap dan bergantung kepada pertolongan Allah SWT dalam setiap kondisi.

Wallahu A’lamu Bisshowab.

Categories: